"Aku Juga Temanmu", Sebuah Pentas Ceria

dam dam suit...
dam suka...
dam dam suit...
dam dam senangnya !!!


Pentas ceria, itulah yang dapat kami tangkap ketika kami melakukan pentas di SD Al Abidin Banyuanyar (ini merupakan pentas yang terselenggara atas tawaran SD Al Abidin atau bisa dibilang job untuk kami). Keceriaan anak - anak SD itulah yang coba kami bawakan. Memang sangat sulit ketika harus membawakan karakter anak SD kelas 5, dan juga tuntutan bahwa kami adalah bahan percontohan karena memang di SD tersebut materi drama sudah diajarkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Dan kami menjadi silabus di dalamnya. Itulah tuntutan tersebut, di mana kami harus "mendidik" anak -anak tersebut dan harus membawakan materi yang benar - benar memuat nilai edukatif dan juga poin -poin dasar perteateran. Terasa berat bukan? Akan tetapi ketika kami melakukannya dengan ceria maka dengan sendirinya semua perasaan berat itu akan sirna dengan sendirinya.

Pentas kali ini "hanya" memakan proses selama 6 hari. Sempat pusing ingin membawakan materi seperti apa, tapi akhirnya masalah tersebut terpecahkan berkat adanya ide kreatif. Mengambil cerita "adopsi" dari bawang merah bawang putih yang diterapkan dalam dunia akademik ketika kesenjangan sosial masih menonjol di sana. Kami mencoba menangkap isu itu dan diaplikasikan dalam pementasan dengan konsep cerita yang easy to watch, di mana konflik menampilkan antara pertentangan si kaya dengan si miskin dan pada akhirnya bagian ending kami menampilkan happy ending, di mana si kaya dan si miskin akhirnya berteman. IItulah yang melatarbelakangi kami membawakan judul "Aku Juga Temanmu".

Dan pentas ini juga menjadi media pengenalan dan sosialisasi terhadap anggota baru SOPO tahun 2010. Pengenalan tersebut dilakukan pada saat gladi resik pada hari Selasa 2 November 2010, jadi gladi resik kami adalah "pentas dini" bagi anak-anak baru, dengan tidak mengurangi semangat dan esensi dari pentas tersebut. Anak-anak baru cukup antusias dalam menyambut pentas kecil-kecilan tersebut. Dan setelah selesai pentas, kami mensosialisasikan tentang Latal.

Hari Rabu sore kami langsng bertolak ke SD Al Abidin dengan membawa berbagai macam peralatan mulai dari peralatan lighting sampai setting dan alat make up. Panggung kami sett pada Rabu malam, bersamaan dengan pengesettan panggung, kami membuat berbagai macam corak ceria dalam kostum. Seperti anak kecil yang mengaplikasikan imajinasinya di atas kertas gambar, kami mencoba mengaplikasikan imajinasi kami di atas kostum dengan model-model yang ceria.

Hari Kamis adalah saatnya show time. Sebelum pentas dimulai, kedua MC dari kami menerangkan apa itu teater sebenarnya, dan juga alat-alat apa yang digunakan untuk mensupport pentas itu terselenggara. Mulai dari setting, lighting, musik, dan make up costum coba kami terangkan secara sederhana tapi detail. Pentas berjalan cukup lancar, akan tetapi banyak energi yang tersita yang terwujud dalam butiran-butiran keringat yang tercucur, karena sungguh, pentas ini dikombinasikan dengan dance. Tapi itu tak apa jika itu bisa dihadirkan sebagai nilai plus atau tambahan pementasan dan juga nilai yang menarik dalam pementasan. Setelah pementasan usai, kami membuka sesi diskusi dengan teman-teman kecil (sebutan untuk adik-adik yang menonton). Beragam pertanyaan terlontar dari teman-teman kecil, mereka sangat ingin tahu tentang perteateran. Ada satu pertanyaan muncul, "Apakah kegiatan yang mas/mbak lakukan tidak menganggu perkuliahan?". Itu merupakan pertanyaan cerdas, dan ketika seketika itu juga kami langsung memberi jempol untuk seorang teman kecil tersebut. Dan juga pihak sekolah memberikan door prize untuk teman-teman kecil yang bisa menjawab pertanyaan dari ibu guru dan dari kami.

Dan pentas hari itu diakhiri dengan bersalam-salaman, dan sebuah "hal unik", kami dimintai tandatangan, no telepon dan alamat Facebook, kami bepikiran,kami seperti artis ibukota dan kami mendapatkan fans anak-anak kecil! Menarik sekali...

Untuk teman-teman kecil kami, semoga yang kami sajikan bisa bermanfaat, semoga sisi edukatif yang kami bawakan bisa kalian cerna, yang buruk/kritikan-kritikan terhadap gaya kehidupan anak kecil sekarang tolong ditinggalkan. Jadilah anak yang berbakti kepada orangtua, berbakti kepada guru dan sesama dan kelak kalian akan menjadi generasi penerus bangsa yang tak perlu diuji lagi moralitasnya. Dan terakhir, kami tunggu kalian, teman-teman kecil untuk bergabung di Teater SOPO, kelak...

Sebuah Keyakinan

ditulis oleh: Apsari Retno Wiratmi (Ketua Teater SOPO 2010/2011)

Alhamdulillah,, puji syukur atas ap yang diberikan oleh Sang pembuat kehidupan..
Apa yang diberikanNya tahun in sangat luarbiasa..
Salahsatuny adalah amanah yang diembankan kepada saya,, yaitu ketua teater Sopo.. Trimaksih buat teman2 yang sudah mempercayakan teater sopo dalam satu tahun kepengurusan ini kepada saya.. Smoga bs menjadi amanah..
Kepada semuanya saya mhon doa dan bimbingannya..
Mari kita semua bersama-sama membangun teater sopo,,menjaga dan memajukan teater Sopo..
Smoga Allah memberi jalan atas apa yang kita usahakan ini teman2,, amiieen..

Salam budaya,,:)


Monolog "sujiwo owah" made in doni SOPO


Kejadian terjadi dalam suatu Rumah Sakit jiwa, karakter Sujiwoo adalah merespon penonton. Dan menyetarakan tangis dengan senyuman di pihak yang setara.

Ssstt...... haiho bro... ehem-ehem .... mbak-mbak, mas-mas, heheheheee.... apa kabar?... ada yang tau tidak kuliahku di mana? Hehe.... apa tidak tau? Wo kemplo, masa tidak tau.. apa ? wooo slah kaprah,, hehehe... masa gag tau, la wong saya ini orang terkenal loh, hehehe hiks (jegukan)....
di kampus saya itu populer loh, ha ? namanya hai yam Kampus masa tidak tahu ya mirip pengucapan jepang-jepang gitu...
apa gag tau, gag gaul kamu, makanya gaul seperti aku.. ha? olret olret, tenang-tenang, auuuwoooooooo kukukakak kukakak mak bedunduk howa howa ehaaaaa.... (ekpresi liar) ihik ihik (ketawa sambil ngemut jari) , gag tau kan artinya hayooo hayoo, (mengendap endap, mengageti penonton) ci luk bak?? Kaget,, hahhahaa..... apa ? (kepenonton) (bak pemilihan duta wisata) perkenalkan nama saya Sujiwo Owah, saya penduduk asli kota RuSaji (Rumah Sakit Jiwa), dan motivasi saya memperkenalkan diri adalah (mengageti) pengin eksis, (kiss bye) hahahahahaha
Dulu saya itu adalah seorang artis ternama di kampus saya, setiap aku jalan di kampus pasti semua pandangan menuju ke diriku. Yah.. sambil dada gitu, hush ngawur walah bukan yang ini tau (sambil menunjuk p*ayud*r*) hahahaa.. yang ini tau (dada tangan),yah maklum untuk eksistinsiku terhadap pengagumkku.

(berbisik) Hei..hei.. woy.. woy.. ada yang tau teman saya tidak? Apa tidak tau, masa.. pasti tau hayoooo,, tag gintung tak gintung eexeexx... hah masa tidak tahu. Dia itu wanita berpantat lebar loh, dia manis, putih, semlohay loh... masa gag ada yang kenal, masa tahun gadget seperti ini tidak tahu, (lebay) kuper loe.. gw aja bisa bahasa gaul gitohh,, massa loe loe pada gag bisa,, astofirlloh gitoh . Apa lebay ? hehehe,, iya tau ndak lidahku tu sampe kesleo.. aneh-aneh saja masa tatanan EYD , Ejaan Yang Disempurnakan berubah arti menjadi Ejaan Yang Dilebaykan... masa ngakunya berbahasa satu, bahasa indonesia.. wah Cuma wacana aja itu di sumpah the younger,... hehehehe ya tidak apa-apa, la sayakan gag ikut sumpah,, iya to...!!!!

itu Cuma formalitas ,mungkin yaw? ,, hush ngawur mau saja aku tipu, aku sebagai orang gila agak setengah miring setengah owah menggarisi besar ... bahwa itu semua termasuk tatanan negara yang harus dipatuhi. Meskipun banyak yang ngeyel dan terbiasa.... hehehehe.. kalau sudah kekebiasan sulit untuk di ralat,, heheheheee. By the way, kok omongan saya nggeladrah.. la tadi saya tanya teman saya, ada yang tau tidak? Apa tidak tau? Ya sudah aku kasih tau. Dia bernama Purnamasari, dan saya sering memanggil “hey pilem Purna” hahahaha,, biar gayeng –gayeng gitu, biar ngeh... hehehehe.... tapi jangan ngeres lo! Dia bukan aktris tidur ngangkang, bahkan artis 3gp lo! Dia itu temanku, sahabatku, soulmatku. Si Purna itu orangnya baik hatinya, kadang-kadang cantik, kadang-kadang jelek,.. wah 2 rupa heheheheee.... kaya pelajaran waktu SMP, pelajaran Seni Rupa. Hiks (jegukan).

Purna orangya baik selebar pantatnya, hatinya manis semanis sari pohon tebu, jiwanya seputih kulitnya, dia sopan seperti semlohaynya gerak tubuhnya yang halus. Si Purna adalah gadis baik-baik, tapi miris melihatnya. Kenapa ? ya kasihan saja,, Purna mati sia-sia, hahahahahahahaha (ketawa mengejek)...... hikhikhikhik (nangis) dia mati bunuh diri dikamar mandi, gara-gara dia korban pemerkosaan lelaki bejat yang bernama Si Alex Toyib. Namanya aneh kaya judul lagu ndangdut. Lelaki itu adalah ayah tirinya Purna, dan kasihan lagi si Purna tidak tahu aku Di RuSaJi, eiii.. Purna, padahal aku kangen sama kamu. Dan aku mau minta maaf “kalau aku sekarang sudah gila bahkan hampir mendapat gelar S.Ag bukan Sarjana Agama lo Pur, Sarjana Aku Gila, hakakakakaaa,,,, yuhuuuuuu, hiks hiks (menangis)

Purna aku kangen sama kamu, aku itu sebenarnya cinta sama kamu seperti aku mencintai negaraku Hebat ini, purna… purna… aku sayang kamu… aku sayang kamu.. cinta (nangis)
Oh iya,, Jiwo punya akal,, iya…iya..,,, purna, aku mau buat jalangkung untuk berinteraksi dengan arwahmu, tapi aku takut kalo kamu datang bukan bentuk aslimu, lagian itu musyrik.. dalam agama tidak boleh berbuat musyrik alias menyekutukan tuhan.
tapi purna kamu sudah mati

, apa di sms lewat jalangkung aja ya? Pasti juga tidak dibalas, pusing aku.. aku maw kirim surat burung (sambil garuk-garuk t*t*t), hush pikiranya jangan ngeres lo!! Heheheheee... burung yang kaya di film-film Harry Poter itu.
Tapi sayang, aku pengin nyaate sama teman sekamarku yang gila karena melihat keadaan negara yang semakin hari seperti telenovela, karena dia phobia dengan telenovela. Setiap hari ada tokoh-tokoh Carlota yang muncul seperti film-film telenovela itu. Carlota dengan karakter tokoh pintar memanipulasi manusia dari segi hal percintaan, memanipulasi pikiran & kecerdasan manusia, mengadu domba tokoh satu dengan tokoh lainya. Waw si Carlota multi talent,
oh my god.... kok temenku sampai gila karena phobianya, ya? Aneh..bagaimana kalau aku beri gelar “Pahlawan Pengamat Politik Telenovela” pasti keren yah..... hei, keren tidak? Sip sip ...... hik hik hik (nangis) (teringat oleh purnama)
Purna, aku kagen kamu, aku rindu kamu, maafkan aku sudah jadi gila. Karena aku hanya tidak tega untuk melihat tatanan bumi yang aku pijak sekarang. Purna aku sudah bingung lagi mau kemana, aku bingung stadium 4. Purna, purna bisakah aku dikatakan sebagai “tikus”, hei ngawur bukan tikus, dodol.. tapi “Ke-ri-ti-kus”.
Maem…maemm…Apa, tidak punya. Dasar pelit, aku SUMPAHIN kalian jadi orang Dermawan. Dan semoga sembuh dari penyakit pelitnya. Yah babak ku mulai lagi, Saya kemarin bermimpi aneh bin nyata bin real, aku bertemu dengan Purna. Katanya dia kangen sama aku, tapi.....tapi.... hanya mimpi,,padahal aku ingin ngobrol banyak sama kamu (termenung sambil mengusap air matanya) ,,
Eh ada surat kabar (membaca surat kabar), owah-owah sedikit masih bisa baca koran loh.. oh iya apa kabar dengan negaraku?? Apa pasti sama saja yah.... wo alah jabang masih tetap sama saja. Jan gusti apakah ini kutukan mendasar, duh ... negaraku jadi owah,, hehehe ternyata bukan Sujiwo Owah, ternyata tempatku berdiri sekarang agak owah,, owah pembagianya adilnya, owah nyimut recehan ane rakyat, po rag isin... siapa ? ya itu tikus-tikus berdasi dengan sepatu gilap, katanya laper di dalam lumbung kertas warna merah, ijo, nah nah ituuu.. itu.. ituu... dia ,, sembunyi di kursi empuk. Itu.. itu... pake racun tikus saja? Ah, gag mempan, oh iya pake sms saja,, hehehe apa bisa ya?? Ya jelas bisa la wong saya saya sms satpam KPK,, nyahok loe,,, dasar kau tikus racun , sama cap KPK,, alias KaPok... huakakkakaa...
Purna… kamu dimana purna???

Purna… I lope U.. purn aku ga gila aku gag gila aku gag gila…. Dia, dia, dia yang gila itu pemimpin rakyat yang gila bukan aku… sebenarnya saya gila karena saya malu purr.. malu sama kamuu.. maluu… karena aku korupsi nasionalis… karena aku korupsi pengetahuan… aku korupsi perasaan sama kamu pur..
Pur… aku kangen aku rindu kamu.. aku sayang sama kamu.. kangen kau waktu engkau mengajarkan ku tentang rasa nasionalis… nasionalis terhadap kaum sesama, kaum duafa, kaum cacat, kaum yatim piatu, itulah kau… aku kangen pur…
(termenung sambil memulihkan pikiran biar tenang, perlahan kemudian sedikit tersadar)
Ah sudah jadi ngelantur teruss.. oh iya saudara-saudar Sujiwo Owah mau ke bengkel dulu mau dandani otak biar gag owah, biar jadi Sujiwo Dandan aja,,, hahahaaa... ngelantur saya... ngelantur,,, mau protes tetep sama saja gag ada perubahan.. malah terjajah, lebih baik Owah daripada ngelantur kemana mana saja... dasar fucking shit, hemmm... , jadi orang baik susah... pa lagi jadi orang jahat lebih mudah dan lebih berkembang... sing penting aku Owah,, gag ada yang gagas aku.. biarkan aku baik dengan lingkungan dan biarkan aku jahat dengan diriku sendiri karena aku sedikit owah.. huakakakakakakkaakaa......... hahahaha hhukay,, olret,, sips, jantan, keren, cool,, tetap hore sing penting ayem ketemu suster bahenol... hiyapsss.... weh kok ini jadi ngegring ngegring yahhhhh.... mmmmmm.....
Oh iya saya jangan ditiru yah… dilarang agama… dilarang pancasila… dilarang UUD… dilarang orang tua… dilarang tetangga… dilarang tuhan… dilarang kerabat… dilarang pacar…
Hanya orang bodoh seperti saya,, saya tidak tahan dengan keadaan di depan mata saya, buatlah janji dengan saya, buatlah perubahan demi kemajuan. Apapun itu, apapun caranya…
Jangan seperti saya, janji yah… janji… hehehe… janji…
“karena saya gila, dan tidak tahan biarkan saya pergi yah… pergi… saya pergi lo.. pergi ya mas-mas mbak-mbak… aku pergi ya…. Aku pergi lo.. aku pergi lohh… dan juuuaaannji jangan ikuti jejak saya lo…”
Tapi saya terlalu cinta, terlalu sayang dengannya, dan jangan seperti saya. Saya terlalu cinta dengan Purna, hanya dialah yang tahu aku … tahu Negara ini… dan aku rindu… tunggu aku ya purnaa… I lope U… hihihihihihi cakakakkaaak ahakakakakkak kakkakkaka

(tertawa hebat dan lampu perlahan mati)
(tiba-tiba suara pisau terjatuh, lampu tiba-tiba menyala , dan alunan lagu sedih mengiringi, kepergian Jiwo, dengan leher berdarah dengan pisau di tangannya. Jiwo tergeletak tak bernyawa sambil memeluk papan

DON’t TRY THIS HOME


The end

Pelantikan Pengurus Baru Teater SOPO Periode 2010/2011

Rabu, 13 Oktober 2010, bertempat di ruang 14 (eks ruang 7) FISIP UNS sebuah moment yang sakral tengah berlangsung. Tepat pada hari itu, atau lebih tepat pukul 19.30 WIB, moment sakral yaitu pergantian pengurus tengah berlangsung. Pengurus baru periode 2010/2011 dilantik pada hari itu. Pelantikan dihadiri oleh anggota dan alumni Teater SOPO, walaupun bisa dibilang yang mengahadiri acara tersebut sedikit, tapi acara bisa berjalan dengan khidmat.

Acara dimulai dengan membaca basmallah, dilanjutkan dengan sambutan mantan ketua Teater SOPO 2009/2010, Alief Pandu Wirawan, dalam sambutannya ia berpesan agar kepengurusan yang baru ini lebih baik dari kepengurusan tahun lalu, dan pengurus tahun ini perlu belajar banyak dari pengalaman kepengurusan tahun lalu, harus pintar-pintar memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dijalankan. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan ketua baru Teater SOPO periode 2010/2011, Apsari Retno Wiratmi. Ketua baru tersebut lebih menitikberatkan pada kerjasama pengurus baru.

Inilah puncak acara dari malam itu yaitu pelantikan pengurus baru Teater SOPO periode 2010/2011. Selaku "instruktur" acara pelantikan tersebut adalah alumni SOPO, Bagus M.P. Pengurus baru mengucapkan sumpah kepengurusan yang dibacakan oleh "instruktur" acara seraya disumpah dengan menggunakan AD/ART Teater SOPO. Pengurus baru ketika mengucapkan sumpah saling bergandengan tangan dimana itu adalah suatu simbolisasi dari kerjasama, tanggungjawab, kekeluargaan dan toleransi antar pengurus baru. Setelah pengurus baru mengucapkan sumpahnya, para anggota dan alumni memberikan ucapan selamat kepada pengurus baru.

Snack dan minuman adalah pelengkap acara pada malam itu. Makanan beraneka bentuk dan rupa tersaji untuk mengganjal perut-perut yang kelaparan. Sembari menikmati keripik-keripik nan lezat, para hadirin yang hadir (alumni dan anggota) memberikan nasihat, wejangan dan petuah kepada para pengurus baru. Dan diharapkan, nasihat-nasihat tersebut bisa dilaksanakan dan dikerjakan oleh pengurus baru kali ini.

Dan acara malam itu, diakhiri dengan berdoa bersama. Semoga doa-doa yang dipanjatkan bisa dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dan tak lupa juga diharapkan doa restu dan kerjasama antar anggota Teater SOPO untuk bisa memajukan Teater SOPO bersama.







Susunan pengurus Teater SOPO periode 2010/2011:

Ketua : Apsari Retno Wiratmi
Wakil Ketua : Wuri Febrianingrum Suyana
Sekretaris : Julia Nur Rohmah, Joani Twelvia Agustina
Bendahara : Retno Utami
Sie Anggota : Heriy Santoso
Sie Humas : Listyo Budi Santoso, Reza Kurnia Darmawan
Sie Musik : Arie Fadjar Nugroho
Sie Latihan : Tri Arini Purwoningrum
Sie Rutang : Abirama Setiadi



















jejaka malas tobat


by : dony setiyawan SOPO 09

hei..... apa kabar kamu?
dasar seorang anak yang malas, yang berdiri di pojok ruangan,
sambil menghirup asap yang di beli 800 perak di warung perempatan,

kelontang-kelantung tak tau arah, dari pada itu kaislah sekerincing uang dengan segala halal,,
entah itu berBuruh atau berWirausaha,, tapi doktrinlah di benak kalian dengan "go away haram"

hitunglah hari dan badget yang diperlukan, karena dengan perkiraan kita akan tahu kekurangan kebutuhan kita,,
save your money..
pikirkanlah masa depan
masa kejayaan, dan masa penikmatan hasil,,

hah

Hah…….!!!


Asyiknya jadi orang kaya, apa2 mudah

Mau bilang apa terserah

Dan hidup jadi terarah

Jauh dari kata susah

Dan hidup tanpa amarah

Hati jadi tidak gundah

Dan hidup serba indah

Bagai bunga yang merebah

Dengan kekasihnya sang lebah

Dan hidup takkan berubah

Wajah secantik rubah

Dengan kekayaan yang melimpah


dony setiyawan sopo 09

Copyright © 2008 - Teater Sopo - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template