Bilik Berbisik

Tulisan dari salah satu teman Kami, Ia tak mau menampakkan diri dalam suratnya.

ah, mungkin ia malu, atau sekedar lupa.
Mari kita mengenalnya melalui tulisan ini :)
Jangan berharap banyak untuk mendapat sesuatu dari ini, cukup lihat dulu
Baca sejenak, setelahnya terserah engkau

DISINI
Inilah Aku…
Dan disinilah Aku…
Menemukan tempat, teman, dan suasana baru..
Disini…
Cerita baruku di mulai ..
Di tulis dalam lembaran suci …
Gembira..
Susah…
Konyol….
Ku temukan disini, tempat ini…
RASA
Kisahku berada disini…
Aku senang, sedih, susah…
Berada disini..
Disini juga ku mengenal berbagai angkatan…
Dan ku suka…
Aku tahu…  aku tak bisa apa – apa ..
Namun dengan disini…
Aku belajar bersama mereka..
Tua muda jadi satu…
Itulah Teater Sopo …


Ini Cerita Singkatku
Suatu hari aku berada di dalam sekre,. Kenapa ?? lupa agenda nya saat itu apa.. kayaknya  nggak ada rapat tapi ada apa gitu.... waktu itu Solo sering banget listrik mati, aku tuu takut banget  dengan kegelapan.. takut.. saat itu aku jalan dari kamar mandi kalo nggak salah sih, nah aku jalan menuju ke ruang sekre dan tiba-tiba… peetttttt.. listrik mati .. nah loo parno banget donk akunya.. aku nggak bisa nerusin jalanku, aku berhenti disitu dan aku mengandalkan tangisanku ajeh.. soalnya aku hanya bisa nangis doank kalo keadaan seperti itu.. secara aku takut dengan kegelapan yeee.. sebenerna sekre tuuh tempat yang nyaman.. aku kalo kesekre sukanya buka computer itu dan dengerin music dari youtube.. wifi dari sekre kenceng banget buuk… sekre tuhh kadang sepi kadang rame.. kalo di dalem nggak rame udara nye sejuk tapi kalo rame pada rebutan kipas angin… temen – temen tuh suka di depan pintu sekre duduk menghadap ke barat nongkrong, tiduran, maen gitar apala.. apala.. itu… dan itu buat rame.. hehe.. aku sih bingung mo cerite ape.. yang penting aku ude ini aje yee.. sekre tuhh ada tempat atau ruangan yang menurut aku singkluh banget,. Dan kalo di situ sendirian bikin bulu –bulu berdiri.. 

Ah sepertinya teman Kami itu lagi gumun,
Oh iya apa yang disebutnya Sekre adalah kantor kesekertariatan Teater SOPO
Tempat Bermain Kami, begitulah Kami menyebutnya
Kalo yang berikut ada Puisi dari Wisnu Dewa (SOPO'14)
Mohon Jangan bosan dulu
Tour de Sekre
Telisik lorong waktu
Jauh lihat ke depan
Jangan kau lihat kebelakang
Masuk lebih dalam lagi

Lihat sekitar,ruang apa itu?
Ruang kosong dengan  kasur
Lemparkan tas dan jaketmu
Rasakan nyamannya kasur itu
Tapi jangan kau lihat keatas
Itu adalah lubang kehidupan

Lihat ruang sebelah
Anggaplah ini ruang keluarga
Tempat semua keluarga berkumpul
Tempat tangis dan tawa tercipta
Tempat kesal dan senang terbentuk
Tempat yang kelak akan paling kau rindukan
Karena di ruang ini kau dapat melihat seluruh anggota keluargamu

Lanjut ke ruang selanjutnya
Berendamlah di dalam bath tube itu
Pejamkanlah matamu dan rasakan setiap alunan kenangan dari setiap alat music disana
Rasakan suara petikan gitar,ketukan jimbe,angklung serta gemericik paku
Buatlah sebuah lagu dengan mereka
Hhmm,lagu yang indah
Letaknya tak jauh dari sini
Bersebelahan dan sangat penting
Tempat kelaparan dapat dimusnahkan
Tempat kehausan dapat dilenyapkan
Tempat rasa mulas dapat dilegakan
Tempat paling ekspresif di sini

Ayo melangkah ke ruang selanjutnya
Berhenti!!!,tengok tembok sebelah kanan dan kirimu
Itu adalah keluarga kita dari masa ke masa
Sekarang kalianlah yang akan mengisi tembok-tembok yang masih kosong itu

Ruangan terakhir…
Mungkin terasa sepi disini bagimu
Namun semua akan sangat berbeda
Saat kau telah mengisi tembok yang kosong tadi
Karena disini tersimpan memori dari setiap proses yang telah berlalu

Sekarang rumah ini adalah bagian dari diri kalian
Tak ada lagi aku dan dia
Yang ada hanya kita,karena kita adalah keluarga
Keluarga yang dipertemukan dan dipersatukan di rumah ini
Rumah yang selalu menjadi halaman bermainmu serta tempatmu belajar
Sekarang tegakah kau membiarkan keluargamu kesepian di rumah?


Wisnu Dewa Adji Maryadi

No Tittle


Karya  : Farah Dwi Kania Nur Haida (SOPO'14)


Aku sedang berjalan lepas dari lumpur penghisap
Mencoba lagi membangun bagian dariku
Yang dulu tercecer lepas
Sedikit dan perlahan
Dengan merangkak terseok, aku temukan kecil – kecil bagianku
Aku bangun perlahan
Aku kokohkan dengan pelan
Aku juangkan sendirian

Nanti,
Entah kapan
Ketika aku telah dapat berdiri keras,
Tanpa bisa tergoyah
Aku pamerkan padamu
Ditengah mereka, sekumpulan topeng manusia penuh gila,
Senyumku yang merekah
Mataku yang bahagia
Tawaku yang terlampau keras


Hai, aku kini telah “Kembali”

Sebuah Langkah


Karya  : Alfian Wahyu Utomo (SOPO'14)

Ini adalah langkah pertamaku
Langkah yang tak pernah ku tau
Sebuah langkah yang membuatku menjadi seseorang yang paham
Seseorang yang paham tentang kebersamaan

Di dalam langkah ini
Aku belajar tentang pentingnya hal kecil
Hal kecil yang mampu mempengaruhi
Mempengaruhi kokohnya sebuah perjuangan besar

Mungkin di dalam langkah ini
Canda tawa mendominasi
Tiada hari tanpa haha hihi
Namun langkah ini bukan sebuah komedi

Langkah inilah yang mengajariku
Bahwa hasil yang besar tak akan mungkin bisa dicapai
Tanpa sebuah Keyakinan
Tanpa sebuah Perjuangan

Aku tak mampu menulis lebih banyak lagi
Kecuali sebuah ucapan yang memang harus aku ucapkan
Terima kasih Proses

Terima kasih Sopo 

Proses


Karya : Asrori Arafat (SOPO'14)

Pro dan ses
Adalah sebuah rangkaian perjalanan
Perjalanan dalam sebuah kehidupan
Kehidupan menuju titik tertentu

Datangku bersama dengan kesunyian
Hati dan kakiku yang terus berjalan
Menuntun dan membawaku pada sebuah tempat
Tempat yang kuketahui dengan tepat

Dalam perjalanan, ku temukan teman
Ku ketahui arti sebuah persahabatan
Kupahami arti penting dari kehidupan
Untuk bekalku nanti dimasa depan

Aku bak sebuah botol kosong
Yang akan dimasuki aliran air jernih
Aku berusaha bersikap tenang
Agar air yang masuk, bisa penuhi botol ini

Bagaikan permen nano – nano
Selalu ada pahit dan manis
Selalu ada baik dan buruk
Selalu ada canda, tawa, dan air mata

Yaa, nyet emang ngunu kui
Urip sing ana ning donya iki
Yen digagas – gagas kaya pelangi
Bentuk lan isine werna – werni


Copyright © 2008 - Teater Sopo - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template