Sekilas tentang LATAL 2013

Dua minggu berselang setelah acara latal 2013 teater sopo berlangsung. Latal atau latian alam merupakan sebuah proses pertama bagi para calon anggota baru teater sopo. Berbeda dengan latal tahun 2012 lalu, latal tahun 2013 ini kembali diadakan di area candi sukuh tepatnya di Taman Hutan Raya Ngargoyoso Karanganyar pada tanggal 18-20 Oktober 2013. 

Kali ini latal mengusung tema know your limit, kill your ego yang diartikan sebagai bentuk kebersamaan, tanggung jawab, dan sadar diri. Sebelum memasuki acara utama latal, para calon anggota harus menjalani serangkaian acara pra latal yakni tour de sopo dan technical meeting. Hampir sama seperti tahun lalu, tour de sopo merupakan acara pra latal bagi calon anggota baru yakni sebuah acara yang diadakan untuk memperkenalkan teater sopo dan mengenal seluk beluk sekre teater sopo. Acara tour de sopo sendiri berlangsung pada tanggal 9 Oktober 2013 yang seanjutnya dilanjutkan oleh acara technikal meeting yang berlangsung pada tanggal 16 Oktober 2013. Kemudian, setelah serangkaian acara tersebut diadakan, tepat pada hari jumat 18 oktober 2013 pukul 15.00 para peserta diberangkatkan ke lokasi latal. 

Acara latal yang berlangsung tiga hari ini memberikan banyak pengetahuan bagi para pesertanya melalui serangkaian latihan dasar teater meliputi latiahan harmonisasi, komposisi, intensitas gerak, olah rasa, musik dan masih banyak lagi. Banyaknya latiahan yang diberikan ini membuat para peserta mengerti dan harapannya latihan tersebut dapat bermanfaat dalam pementasan nanti. Tiga hari berlalu dengan cepat, dan gerbang masuk menuju lingkaran teater sopo telah terbuka. Selamat datang anggota baru teater sopo, semoga lingkaran ini terus membesar, dan teruslah berproses J

Selamat Ulang Tahun ke-22 Teater SOPO

Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun…

Dengan berbagai variasi ucapan selamat, dengan berbagai gaya bahasa, dan beragamnya orang yang mengucapkan, pada 2 Oktober 2013, wall Facebook dan tab mention Twitter Teater SOPO dipenuhi oleh kalimat-kalimat itu. Ya, begitulah kiranya, karena hari itu adalah hari spesial bagi Teater SOPO. Kami telah menginjak usia ke-22. Cepat sekali ya waktu berlalu?

Untuk merayakan ulang tahun ini – lebih tepat jika disebut refleksi diri – kami mengadakan acara syukuran kecil-kecilan yang dihadiri oleh teman-teman anggota, baik yang masih aktif maupun alumni. Sekitar pukul 19.30 WIB acara pun dimulai. Ada yang unik dari acara tahun ini yaitu setiap yang datang wajib membawa makanan yang telah dibungkus rapi seharga Rp 2.000,00. Mau tahu untuk apa? Makanan-makanan itu menjadi media pengakraban diri bagi kami, setiap yang datang harus maju, lalu mengambil satu makanan secara acak, dan kemudian menceritakan barang tersebut di depan teman-teman. Kebanyakan mengkaitkan barang tersebut dengan pengalaman pribadi. Ada yang numpang curcol, ada yang menyampaikan secara tersirat, ada yang menggebu-gebu, ada yang melankolis, semua ada dan unik. Ya, karena begitulah kami.
Setelah sesi permainan usai, acara dilanjutkan dengan pembukaan kado yang diberikan oleh beberapa angkatan. Sedikit info saja, tahun ini kado yang diberikan sangat banyak. Mulai dari alat make up, alat musik, alat pertukangan, komplit. Kado-kado yang diberikan ini semua demi satu: proses. Dari SOPO, untuk SOPO, oleh SOPO.

Setelah kedua acara tersebut, kemudian dilanjutkan dengan acara inti yaitu pemotongan tumpeng. Pemontongan tumpeng diwakili oleh Ketua Teater SOPO periode 2013/2014 Herawan “Wawan” dan Mas Wahid selaku alumni. Ini merupakan simbolisasi bahwa kami yang masih tercatat sebagai anggota aktif akan meneruskan perjuangan mas/mbak alumni yang dulu juga berjuang bersama di bawah nama Teater SOPO. Kemudian acara dilanjutkan dengan doa bersama, dan makan malam. Setelah makan malam, acara dilanjutkan ngobrol-ngobrol tentang LATAL. FYI, LATAL 2013 akan dilaksanakan pada 18-20 Oktober 2013 di Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunagoro I, Sukuh, Karanganyar. Kami memohon doa restu supaya LATAL tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan tanpa halangan.


Sekitar pukul 23.00 WIB acara ulang tahun berakhir sudah. Semoga dari ulang tahun ini kita bisa merefleksikan diri kita masing-masing, dan menjadi individu yang semakin baik dalam setiap prosesnya. Selamat ulang tahun Teater SOPO! Tetap berproses!

Seputar OSMARU FISIP 2013

Goyang Cesar? Apa yang ada di pikiran Anda jika mendengar dua frasa kata tersebut? Sebuah acara hiburan di salah satu program stasiun televisi? Bukan. Atau sebuah acara pesta perayaan setelah seorang bayi berhasil dilahirkan melalui operasi Cesar? Bukan juga.

Tak asing lagi memang jika kita berbicara masalah Goyang Cesar. Dibalik mendunianya Goyang Cesar ini, teater SOPO  berusaha memadukan style goyangan ini dengan konsep cerita yang bernuansa humor. Pementasan ini ditampilkan pada saat Osmaru S1 FISIP 2013 pada tanggal 22 Agustus lalu, yang merupakan ajang penyambutan mahasiswa baru dan perkenalan terhadap dunia kampus. Di sini, teater SOPO tidak hanya sekedar menghibur peserta Osmaru, namun juga sebagai ajang penunjukan ke-eksistensi-an teater SOPO dan memperkenalkannya kepada mahasiswa baru. Melalui Goyang Cesar inilah mahasiswa baru menunjukkan antusiasme nya terhadap teater SOPO. Mereka tak mau ketinggalan moment Goyang Cesar dan ikut bergabung bersama crew Transparan teater SOPO.

Masih dengan style yang sama, di acara Osmaru D3 FISIP UNS pun teater SOPO menampilkan Goyang Cesar dengan konsep cerita yang berbeda. Masih sama bercerita dengan nuansa humor, namun alur cerita dan penokohannya sengaja dibuat berbeda. Acara yang berlangsung pada 29 Agustus lalu ini pun juga melibatkan banyak mahasiswa baru yang turut bergabung dalam moment Goyang Cesar yang memang masih menjadi transetter ini.


Anywaay, sejak dibukanya Osmaru, merupakan awal dari perkenalan teater SOPO terhadap para mahasiswa baru. Sejak tanggal 5 September lalu, open recruitment telah dibuka. Bagi mahasiswa baru yang berminat untuk mendalami dunia teater ataupun yang ingin belajar apapun yang berhubungan dengan seni, sudah dipersilakan untuk mengambil formulir pendaftaran di sekretariat teater SOPO, gedung 2, lantai 3 FISIP UNS. Selamat bergabung J

Awal Masa Kepengurusan Baru

Selalu ada kata awal di setiap proses. Begitupula yang terjadi di dalam sebuah proses reorganisasi. Sabtu 20 Juli 2013, adalah hari di mana tapakan-tapakan proses dalam Teater SOPO akan dimulai. Di hari itu kepengurusan yang dipimpin oleh Herawan Wahyu Pratama (Wawan) ini resmi dilantik. Kepengurusan periode 2013/2014 ini menggantikan kepengurusan sebelumnya yang diketuai oleh Nila Ardiana, yang secara sah mengakhiri tugasnya pada 30 Juni 2013.
Minggu lalu bertempat di sekretariat Teater SOPO, selain pelantikan pengurus, juga diadakan acara buka puasa bersama. Acara yang bertujuan untuk mempererat rasa kekeluargaan di Teater SOPO ini dihadiri oleh para anggota dan beberapa alumni. Meskipun dengan space seadanya, suasana hangat kental dirasakan dengan canda tawa mewarnai disetiap sudut sekre SOPO. Seusai buka bersama dengan menyantap makanan ringan dan segelas es buah, acara dilanjutkan dengan menjalankan Sholat Maghrib berjamaah.
Setelah selesai Sholat Magrib dan menyantap makanan besar, acara pelantikan pun dilangsungkan. Acara ini dibuka dengan penyerahan jabatan secara simbolis dari ketua lama yakni Nila Ardiana kepada ketua baru Herawan Wahyu P. Rangkaian proses dilanjutkan dengan pembacaan nama pengurus baru dan pembacaan sumpah pengurus yang dibacakan oleh Mas Deper – salah satu alumni Teater SOPO – kemudian diikuti oleh para pengurus baru. Acara ini diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh ketua lama yang kemudian diberikan kepada ketua baru sebagai tanda beralihnya kepengurusan Teater SOPO.
Selamat kepada pengurus baru yang telah terpilih. Tetap semangat dalam menjalankan kewajiban dan tanggungjawab sehingga Teater SOPO bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Salam Budaya! J

Kepengurusan Teater SOPO 2013/2014
Ketua Umum                : Herawan Wahyu Peratama
Wakil Ketua                : Mutsyama Fitriawati
Sekertaris Umum         : Astri Nugraheni
Bendahara Umum       : Chika Aprilia
Sie Rutang                  : Syaiful Riefai P
                                    Ivan Dhimas
Sie Anggota                : Hendro Wicaksono
                                     Fransisca Putri
Sie Humas                   : Dikha Pristiyanti
                                     Linda Fitria C

Agenda Terakhir Kepengurusan Periode 2012-2013

Setiap yang berawal pasti akan berakhir. Sama seperti kepengurusan tahun 2012-2013 ini. Kepengurusan yang dikomandoi oleh Nila Ardiana ini mencapai klimaksnya pada Minggu, 30 Juni 2013. Pada hari itu, kepengurusan yang berlangsung selama kurang lebih 1 tahun 3 bulan ini melaporkan segala aktivitasnya kepada anggota dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban Pengurus (LPJ Pengurus). Bukan hanya LPJ Pengurus Periode 2012-2013 saja yang menjadi tema acara pada hari itu, pada hari itu juga diadakan pelantikan dan penyerahan kartu anggota Teater SOPO bagi angkatan 2010 dan 2011. Selain dua acara tadi, acara yang tak kalah krusial yaitu pemilihan Ketua Teater SOPO 2013-2014. Setelah melalui musyawarah dan mencapai mufakat, acara yang berlangsung di Lobby D3 itu dimulai pukul 14.30.

Acara yang pertama adalah pelantikan dan penyerahan Kartu Tanda Anggota Teater SOPO bagi angkatan 2010-2011. Setelah melalui rangkaian proses di Teater SOPO, akhirnya beberapa orang dari dua angkatan tersebut dilantik secara sah menjadi anggota Teater SOPO, dan tak lupa pengurus menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) yang nantinya akan menjadi “identitas” bahwa mereka telah menjadi bagian dari Teater SOPO.  Memang dari kedua angkatan tersebut hanya beberapa orang saja yang dilantik. Selain syarat mengikuti tiga proses besar; keaktifan, “loyalitas”, dan “kontribusi” anggota juga dinilai. Karena menjadi anggota Teater SOPO tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu proses yang panjang untuk mendapatkannya, dan perlu tanggungjawab yang besar ketika sudah mendapatkannya. Ini adalah reward yang diberikan untuk mereka yang masih berproses hingga kini. 

Acara kedua adalah pemaparan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Periode 2012-2013. Pemaparan diawali oleh Ketua Teater SOPO. Dalam laporannya, ia memaparkan Program Kerja Pengurus dan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan selama satu periode kepengurusan ini. Selain itu, ia juga memaparkan kondisi keaparatannya. Setelah Ketua, pemaparan LPJ dilakukan oleh Sekretaris, Bendahara, Sie Anggota, Sie Rutang, Sie Musik, dan Sie Humas secara bergantian. Ketika satu divisi telah selesai memaparkan LPJ-nya, maka dibuka kesempatan bagi anggota untuk bertanya dan mengevaluasi kinerja divisi yang bersangkutan. Setelah sesi evaluasi global pengurus, pengurus dipersilakan meninggalkan arena LPJ untuk sementara saat karena hasil akhir LPJ dan diterima/tidaknya LPJ akan dirundingkan oleh anggota. Pada akhirnya, anggota memutuskan bahwa Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Periode 2012-2013(pada khususnya) dan Kepengurus Periode 2012-2013 (pada umumnya) diterima dan diakui oleh anggota Teater SOPO dengan beberapa syarat yang harus dilakukan sebagai bentuk menuju absahnya LPJ.

Setelah lengsernya Nila Ardiana sebagai Ketua Teater SOPO, maka secara otomatis tampuk kepemimpinan Teater SOPO kosong. Maka dari itu, Dewan Presidium memutuskan untuk melangsungkan pemilihan Ketua Teater SOPO saat itu juga. Terpilihlah dua kandidat Ketua Teater SOPO yaitu Herawan Wahyu Pratama dan Hendro Wicaksono. Karena Teater SOPO berasaskan kekeluargaan dan musyawarah mufakat maka kedua kandidat tersebut dipersilakan untuk saling rembug. Dari hasil rembug tersebut yang telah disahkan oleh Dewan Presidium pada pukul 23.49, Herawan Wahyu Pratama (Wawan) secara sah menjadi Ketua Teater SOPO periode 2013-2014. Selamat dan sukses!

Secangkir Puisi Sebait Kopi 2013

Adakah hubungan antara puisi dan kopi? Entahlah. Yang jelas Rabu pekan lalu, 12 Juni 2013, kedua hal tersebut bisa saling bersinergi. Puisi didengarkan, kopi disajikan. Yap, malam itu Teater SOPO kembali menggelar acara yang sudah hampir dua tahun tidak digelar. Acara tersebut dikenal dengan Secangkir Puisi Sebait Kopi (SPSK). Berbeda dengan SPSK pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini kami mempunyai sebuah konsep baru yaitu mengadakannya secara eksternal – setelah sesi eksternal ada sesi internal. Selain sebagai wadah untuk mengapresiasi puisi, konsep baru tersebut juga dimungkinkan sebagai sarana pengakraban dan silaturahmi antar UKM di FISIP. SPSK tahun ini mempunyai tema yang agak “berani”, yaitu nasionalisme. Melalui acara ini diharapkan para tamu yang hadir mengerti dan sadar bahwa negara ini sedang membutuhkan jiwa-jiwa nasionalis yang tinggi untuk membangun negara ini.

Pada jam 20.00, acara yang bertempat di Lobby Lantai 1 Gedung 2 FISIP UNS itupun dimulai. Acara dibuka oleh pentas bernuansa kritik dari anggota Teater SOPO angkatan 2012. Pentas berjudul “Luka Garuda” tersebut bercerita mengenai negara – yang disimbolkan dengan tokoh Garuda – dikhianati oleh penguasanya sendiri, dan yang lebih parah adalah tangan-tangan asing sudah mulai mengintervensi negara ini. Dengan setting sebuah tempat yang porak poranda, Sang Garuda terombang-ambingkan oleh keadaan. Seketika itu pula Bendera Merah Putih yang terpasang di tengah, ambruk. Namun pada akhirnya masih ada anak bangsa yang mencoba untuk menegakkannya kembali.

Seusai pementasan dari SOPO 2012, acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi dari beberapa UKM di FISIP seperti LKI, VISI, HIMAKOM, HMD, CENSOR, FIESTA, MAHAFISIPA, KMF, serta anggota Teater SOPO sendiri. Ada yang membacakan puisi karyanya sendiri, ada yang membacakan puisi karya orang lain, dan ada yang bermusikalisasi puisi. Temanya pun beragam. Ada yang berbicara mengenai politik, cinta, bahkan absurd. Sesi eksternal ditutup dengan sebuah dramatisasi puisi dari anggota SOPO 2011.

Bila malam bertambah malam, kopi pun diseduh kembali, piring-piring kertas berisi cemilan yang kosong kembali diisi, karena acara belum terhenti. Dan pada akhirnya, pada 22.30 acara internal pun dimulai. Di sesi awal, anggota aktif membaca puisi secara bergantian secara sendiri-sendiri maupun per angkatan. Setelah itu giliran para alumni yang membaca puisi. Ketika mereka di panggung, suasana begitu intim dan khidmat. Kami terpesona, tertawa, dan bernyanyi bersama. Benar-benar malam yang syahdu.

Tak terasa malam telah mendekati dini hari. Ribuan kata yang terbaca harus terpaksa berhenti. Ya, mereka harus mengalah kepada aktivitas di hari pagi. Simpan saja bait-bait yang belum dilantunkan untuk kemudian hari. Karena keindahan kata tidak akan pernah berhenti. Dan akan selalu tersanding dengan hangatnya kopi. Sampai berjumpa lagi…

Salam Budaya!


Bikin Bikin XIX dalam Review

Teater SOPO nduwe gawe. Sebuah hajatan yang berlangsung pada 23 April yang lalu ini menampilkan 3 pementasan: 2 pementasan drama dan 1 pementasan tari “spesial” sebagai opening act. Bertempat di Hutan FISIP, hajatan tersebut bernama Bikin Bikin XIX.


The Show
Penonton memadati venue. Sungguh, animo penonton yang tinggi ini melebihi ekspektasi kami. Dari jatah 200 tiket presale, soldout dalam jangka waktu tiga hari. Karena animo penonton yang tinggi, maka akhirnya kami memutuskan untuk menjual tiket pada waktu Hari H-nya. 


Pentas Bikin Bikin XIX dibuka oleh penampilan sebuah grup bernama JKKT 408. JKKT merupakan singkatan dari Jreng Koordinasi Kesenian Tradisional, sementara 408 adalah nama batalyon infanteri yang bermarkas di Sragen, yang juga merupakan kota dari sang penggagas JKKT 408: Agung Irawan. Anggota JKKT 408 adalah tujuh pria-pria SOPO yang didandani seperti penari perempuan Jawa. Mereka memakai kemben, jarik, sanggul dan sampur.


Liar. Itulah kata yang pantas untuk menggambarkan penampilan mereka. Setelah menari Gambyong, mereka menjadi Reog, mereka berjoget dangdut, dan terakhir (dengan diiringi lagu Toxic dari Britney Spears), mereka menarikan modern dance. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi penonton kala itu. Selain liar, kata yang tepat untuk mendeskripsikan mereka adalah lagu dari Britney Spears yang mengiringi mereka tampil: beracun!

JKKT 408 sedang menggoyang panggung
 Karena pihak dekanat berhalangan hadir, maka Bapak Herwindya Baskara (dosen komunikasi FISIP) ditunjuk untuk memberikan kata sambutan. Beliau merupakan dosen yang selalu datang di pementasan kami. Beliau mengaku senang dan selalu menikmati pementasan kami. Pendapat beliau, Teater SOPO adalah teater kontemporer. Ini didasarkan pada pemilihan naskah, jalan cerita, penggarapan, musik, selalu bisa menghadirkan sebuah suasana dan mempunyai kemasan yang berbeda dibandingkan dengan teater-teater di UNS. Beliau juga menaruh simpati kepada JKKT 408 karena mereka masih menjunjung  dan mau menampilkan sebuah local wisdom di era modern seperti ini. 
Terimakasih, Pak Herwin. Hormat kami kepada Anda.

Pak Herwin sedang memberikan sambutan


Pentas pun dimulai. Pementasan pertama berjudul “Suatu Hari di Bulan Januari” karya Joned Suryatmoko, pementasan ini disutradarai oleh Heri Sandro. Pementasan ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang harmonis. Akan tetapi keharmonisan itu mendapat cobaan dari Yang Maha Kuasa, dan menyebabkan terjadinya konflik antaranggota keluarga. Inti cerita dari pementasan ini adalah bagaimana kita seharusnya menyikapi cobaan dan permasalahan dengan kepala dingin dan hati lapang. Jangan menjadikan cobaan dan permasalahan itu sebagai sebuah beban, namun jadikanlah itu sebagai tantangan untuk bisa mengendalikannya.

Suatu Hari di Bulan Januari

Diawali dengan lagu Jalak Bukan Jablay yang dibawakan seperti konser dangdut, pementasan “Maling”-pun dimulai. Pementasan ini merupakan karya Auf Sahid (diadaptasi oleh Wondo), disutradarai oleh Wondo dan Wury. Diceritakan, Desa Suka Makmur sedang digemparkan oleh adanya maling yang mengambil barang-barang milik warga, dan bahkan uang kelurahanpun lenyap digondol olehnya. Wargapun akhirnya bersatu untuk menangkap si maling, walaupun sebelumnya saling tuduh antarwarga sempat terjadi.

Maling

Proses
Proses Bikin Bikin XIX dimulai sejak Februari. Selama tiga bulan, kami berlatih dan berproses untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Baik dari output kesenian, kelompok, maupun diri sendiri. Tema proses kali ini bertajuk “Dimensi Aksi”, tema yang didasarkan dari semboyan Teater SOPO: kami satu dalam perbedaan. Dalam sebuah kelompok pastilah terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu akan membentuk dimensi-dimensi dalam kelompok tersebut, bisa positif dan bisa juga negatif. Maka dalam proses kali ini kami mencoba untuk menyatukan dimensi-dimensi tersebut, dan membentuk dimensi baru secara keselurahan dengan nama Teater SOPO. Aksi dari dimensi ini adalah sebuah pementasan. Aksi di sini bukan hanya diartikan sebagai pementasan, tapi juga diartikan sebagai tindakan/pola yang digunakan untuk berproses demi mendapatkan hasil yang maksimal (dalam hal pementasan) dan berkualitas (dalam hal berkelompok).


Jika parameter sukses sebuah pementasan adalah penonton dan tepukan tangan, maka kami sudah berhasil meraihnya. Berbeda dengan proses. Parameter sukses sebuah proses hanya dapat dijawab oleh waktu. Semoga lingkaran ini masih tetap terjaga di proses selanjutnya.




Akhir kata, terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu merealisasikan Pentas Bikin Bikin XIX. Respect! Sampai berjumpa di Bikin Bikin XX dan pementasan Teater SOPO yang lain.


Salam budaya!

 ---------------------------------------------------------------------
Bikin Bikin XIX adalah:
Pimpro: Syaiful Riefai P.
Sekretaris: Dini Anggita, Nila Ardiana
Bendahara: Erlina
Publikasi, dokumentasi: Herawan Wahyu P., Linda Fitria C., Ichlassul Akbar
Sponsorship: Hendro Wicaksono
Sie konsumsi: Ivan Dhimas, Astri Nugraheni, Dini Anggita, Nuraini Wulan
Stage manager: Chika Aprilia
Setting: Danang Aveiro, Zannuar Setiadji
Lighting: Edy Haryono, Mustsyama Fitriawati
Musik: Reza Kurnia D., Inna Ramadhani, Astri Nugraheni, Dikha Pistiyanti R., Megananda., Herawan Wahyu P., Arie Fadjar N.
Make up&costum: Avella Dena M., Santoso

JKKT 408: Agung Irawan, Alief Pandu W., Herawan Wahyu P., Zannuar Setiadji, Hendro Wicaksono, Heriy Santoso, Arie Fadjar N.

"Suatu Hari di Bulan Januari"
Karya: Joned Suryatmoko
Sutradara: Heriy Santoso
Pemain: Syaiful Riefai P. (Ayah), Linda Fitria C. (Ibu), Ivan Dhimas (Bram), Avella Dena M. (Ema)

"Maling"
Karya: Auf Sahid (diadaptasi oleh Wondo)
Sutradara: Riswanda Wirayudha&Wury Febrianingrum
Pemain: Agung Nugroho (Pak Lurah), Fransisca Putri (Yu Tiwuk), Hendro Wicaksono (Parjo), Santoso (Maman), Chelsa Muwady (Bu Siregar), Putry Virgantary (Yu Surti), Dewi Gumelar (Yu Bety), Abirama Setiadi (Maling)
                                                                                    

Copyright © 2008 - Teater Sopo - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template