Pentas Bikin Bikin XVII: 3 malam 6 repertoar (preview)




Ini adalah perjalanan ke XVII dari Bikin Bikin Teater SOPO, sebuah perjalanan yang panjang. Bikin Bikin yang merupakan sebuah ajang apresiasi anggota kami terutama anggota baru kami untuk lebih mengenal apa itu sebuah pertunjukan. Walaupun mengangkat nama "Bikin Bikin", tapi kami tidak "buat buat" di sini, kami tetap menghadirkan sebuah pementasan yang optimal.

Pada perjalanan ke XVII ini, kami membuat 3 hari pertunjukan , di setiap hari ada 2 pementasan yang tersaji. Pada hari pertama akan tersaji pentas "DALA" dengan penulis naskah Hendro Prabowo, sutradara Surya Nugraha. Pementasan ini berkisah tentang kisah romansa antara Dala dan Dyah Nala,akan tetapi perjalanan mereka terhenti akibat ulah Kolor Ijo. Sebenarnya menurut penulis naskah, tokoh tokoh yang coba dihadirkan dalam naskah ini adalah sebuah simbolisasi, dan cerita yang dihadirkan adalah simbolisasi dari keadaan sekarang ini, yaitu sebesar apapun cinta bisa akan dikalahkan oleh kapitalisme, kapitalisme sendiri coba dijadikan sebuah "metafora" melalui sosok Kolor Ijo. Makna yang memang tersaji secara eksplisit dari sebuah cerita yang cair.
Di pementasan jam kedua, masih pada hari pertama, akan tersaji pementasan "CELENG", naskah&sutradara Bagus M.P. Menceritakan tentang sebuah rasa penyesalan yang diderita oleh seorang istri akibat dikhianati oleh suaminya, yang selingkuh dengan wanita lain. Itu dikarenakan harta yang menumpuk yang diperoleh dari pesugihannya, sehingga ia dibutakan oleh duniawi.
Pementasan hari kedua akan dimulai oleh pentas dengan judul "SI MBOK"
dengan naskah&sutradara Agung Irawan, berkisah tentang kisah kehidupan dalam sebuah rumah tangga. Seperti kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya di mana budaya patriarki masih erat, sosok ayah masih memegang peran vital, dan kadang kadang karena terlalu memegang kendali itulah, sang ayah tersebut terlalu over controlling sehingga membuat friksi friksi di dalam keluarga tersebut. Dan sosok ibu selalu menjadi korban, seperti kita tahu banyak kasus KDRT di negara ini yang melibatkan antara pasangan suami istri.
Pementasan kedua di hari kedua adalah sebuah naskah saduran dari W.S. Rendra dengan sutradara Wury Febrian dengan judul "TANDA SILANG". Menceritakan tentang kehidupan mantan kapten kapal dengan keluarganya, di mana sang kapten dan anaknya yang bernama Darpo terkena penyakit shizoprenia, kedua orang tersebut selalu mendelusikan dan menghalusinasikan tentang Kapal Marlini dan harta karun yang berisi intan, berlian, zamrud, manikam, dan perhiasan tak terbatas.
Di hari ketiga, di pementasan pertama akan ada pementasan dengan judul "ERIN DAN ANGIN PETAKANYA", naskah oleh Gabriel Marquez dengan diadaptasi dan disutradarai oleh Sari Wuryani. Mencoba menceritakan tentang kehidupan Erin, seorang gadis yang hidp dengan neneknya. Karena utang yang banyak, sang nenek terpaksa menjual tubuh Erin kepada para lelaki hidung belang untuk membayar utangnya. Pada pementasan terakhir, sedikit bernostalgia memang, karena pada pementasan terakhir ini sang sutradara, Irawan Wijayanto,yang pada khusunya mencoba mengembalikan memori teman teman anggota SOPO dengan memusikalisasikan puisi puisi ciptaan teman teman anggota SOPO. Musikalisasi yang menarik ala Irawan Wijayanto.

Dan pada Bikin Bikin XVII ini, konsep outdoor menjadi pilihan ketika aula FISIP UNS yang telah menjadi venue acara Bikin Bikin selama bertahun tahun tidak bisa kami raih akibat peraturan baru dari para petinggi kampus kami. Kami mencoba "memaklumi" itu dan ini merupakan tantangan baru untuk kami bagaimana menyelenggarakan sebuah acara dengan konsep outdoor. Kami malah mengucapkan terimakasih kepada mereka karena masih "menyisakan" Hutan FISIP dan areal Gedung IV (samping parkiran baru)setidaknya untuk tahun ini sebagai tempat pentas, sebelum hutan FISIP berubah menjadi "hutan beton" seperti yang kami dengar isunya. Jika itu benar benar terjadi, semoga kami mencatatkan sejarah di sana.

Ketika tulisan ini dibuat, jarak pementasan kurang 10 hari lagi, saat saat yang krusial. Dan terakhir, bagi Anda yang mempunyai waktu senggang pada tanggal 22,23,24 Februari, kami mempersilakan Anda untuk menonton acara kami. Kami berharap Anda menikmatinya dan menjadi kesan tersendiri untuk Anda

0 komentar:

Copyright © 2008 - Teater Sopo - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template