Jujur dan Bahagia

oleh : Hendro Prabowo

Nano Riantiarno dedengkot Teater Koma tersebut pernah berujar bahwa tujuan akhir dalam berteater adalah jujur dan bahagia. Lha, bagi kami menungso biasa, mengus – mengus kebak dosa ( sesuatu yang bernapas dan penuh dosa ), jujur dan bahagia itu sangat sulit sekali untuk dilakukan. Bahkan dikhayalkan pun sulit. Jangan – jangan Mas Nano itu sudah putus asa terhadap teater…Tapi setelah dipikirkan bener – bener, apa yang menjadi tujuan berteater tersebut bukan mustahil untuk dicapai. Sulit memang, tapi tidak mustahil.

Sering kita dengar peribahasa barat “ Sad but True .” Katakan dengan jujur walau itu sangat menyakitkan. Peribahasa yang hanya berisi tiga kata tapi mengandung berjuta implikasi dan sarat dengan makna. Tapi sad but true itu sebenarnya mudah dilakukan. Ada banyak situs yang berisi nasihat untuk terus berkata dan bertindak dengan jujur tanpa mengundang implikasi – implikasi yang menyakitkan.

Begitu pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan itu sesuatu rasa yang sangat relatif. Persis dengan tesisnya Einstein, ruang dan waktu relatif, even time doesn’t exist. Kebahagiaan itu relatif. Kebahagiaan itu mulur – mungkret. Tidak ada ukuran pasti dengan kebahagiaan. Kebahagiaan seorang konglomerat lain sekali dengan kebahagiaan seorang PNS. Memang kebahagiaan sering menemukan kehakikian dan kemurniannya seperti yang kerap terjadi di Kalkuta, City Of Joy. Tapi ukuran pasti kebahagiaan ? Kebahagiaan itu mulur – mungkret.
Menjadi insan kamil yang jujur ? Pasti bisa ! Menjadi insan kamil yang selalu bahagia ? Pasti bisa ! Menjadi insan kamil yang jujur dan bahagia ? Pasti…Ya…Seperti tulisan di atas. Sulit tapi bukannya tidak mungkin.

1 komentar:

chocolaten mengatakan...

wah papi ndrong subur tenan gawe artikel

Copyright © 2008 - Teater Sopo - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template