Menemukan

oleh : Gondrong

Bagi yang pernah berkelindan dalam proses teater pasti sering mendengar kata “ mencari “, “ dicari “ atau “ digoleki “ dalam bahasa Jawa. Kata itu sering diucapkan oleh, entah, sutradara, penulis naskah atau si penata artistik. Sang sutradara, misalnya, menyuruh si aktor untuk mencari emosi yang tepat bagi karakternya atau gerak tubuh yang pas dengan dialog. Maka si aktor tersebut akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari persis seperti apa yang diinginkan oleh sang sutradara. Jika apa yang dicari oleh si aktor dan sutradara tak jua terpenuhi, maka yang tersisa adalah beban. Banyak juga para aktor itu akhirnya mendapatkan apa yang dicari setelah pementasan usai. Hal itu membuat mereka sangat kecewa.

Dalam satu sisi, apa yang dilakukan oleh para aktor itu persis dengan apa yang dilakukan Siddharta dalam romannya Herman Hesse. Siddharta selalu mencari dan mencari dalam hidupnya. Suatu saat dia berhenti dengan pencariannya, dan berkata, “ Jika seorang mencari, dia hanya akan melihat hal – hal yang dia cari. Dia tidak dapat menemukan dan menyerap hal – hal di luar yang dia cari. Dia mencari, karena dia hendak mengejar suatu tujuan. Dan hanya tujuan itu yang terus membayang – bayangi hidupnya. “

Mencari itu lain dengan menemukan. Mencari membuat orang terikat, karena dia harus selalu mengejar sesuatu. Sedang menemukan membuat orang bebas dan menerima, karena dia tidak dikejar – kejar untuk meraih sesuatu. Hanya dengan bebas dan menerima, orang bisa merasakan pelbagai anugerah yang tiap hari datang menghampirinya dengan berlimpah – limpah.

Dalam proses berteater kita seringkali tidak merasakan apa yang sebenarnya kita temukan dalam proses mencari tersebut. Kerap kali apa yang kita temukan tersebut mengandung nilai yang berharga dan bermakna, tapi kita mengacuhkan begitu saja. Itu semua terjadi karena tuntutan skenario atau sutradara demi suksesnya sebuah pementasan. Seusai pentas, akhirnya, apa yang dirasakan oleh para aktor adalah perasaan lega bukan buatan. Beban mereka seperti terangkat bersamaan dengan usainya sebuah pementasan. Karena mereka sudah terpenjara oleh proses berteater itu. Proses yang menekankan hanya kepada kata “ mencari .”

0 komentar:

Copyright © 2008 - Teater Sopo - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template