Memaknai kata ‘Menang’

(Semacam Catatan Akhir Festamasio IV)

Oleh: Destina Nur. R

Obrolan evaluasi proses Festamasio IV yang diadakan beberapa waktu lalu membuka sebuah wacana panjang di otak saya mengenai sebuah arti kemenangan. Beberapa teman mengatakan, “Bukankah seharusnya kita menyamakan visi dan misi kita terlebih dahulu pada awal proses, apakah kita mengejar sebuah kemenangan ataukah tidak?”. Sebenarnya apakah arti kemenangan?

Begini. Akhir bulan Juli 2008 yang lalu, pada suatu siang, setelah makan siang di tempat Mami FISIP, Eko, Ketua Teater Sopo, tiba-tiba mendatangi saya membawa tawaran besar untuk menemani teman-teman dalam Festamasio IV. Mungkin karena pada saat itu dalam kepala saya berdesak-desakan sejumlah rencana besar tentang studi akhir saya, maka saya meminta waktu satu minggu untuk memikirkan tawarannya.

Beberapa hari lamanya saya memikirkan tawaran itu masak-masak. Menemani teman-teman dalam ajang festival saya kira tidak mudah. Butuh energi dan pikiran lebih untuk dapat melakukannya karena sudah beberapa waktu saya tidak mengikuti proses di Teater Sopo. Terlebih, saya sudah terlanjur bersumpah pada orang tua untuk tidak terlalu aktif dalam organisasi karena sudah saatnya menyelesaikan studi. Tiga hari kemudian saya mengiyakan tawaran itu dengan sejumlah konsekuensi pribadi yang harus saya tanggung. Walhasil, sumpah pada orang tua saya menjadi sebuah sumpah palsu.

Sejak awal ketika saya mengiyakan tawaran itu, entah kenapa, saya tidak memfokuskan diri pada sebuah kemenangan festival. Pemikiran saya lebih terfokus pada bagaimana proses ini bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Maka pada pertemuan pertama dengan tim inti Teater Sopo For Festamasio IV, tidak ada obrolan mengenai target kemenangan.

Menuju Festamasio IV memang membutuhkan proses cukup panjang, Sepanjang waktu itu, sering kali terjadi pergesekan, kendala, atau kejutan-kejutan yang mewarnai proses ini. Dari sosialisasi keberadaan proses Teater Sopo For Festamasio IV, pencarian dana, hingga “tragedi H -3” sebelum keberangkatan. Namun lagi-lagi entah, mungkin karena warna-warni itulah yang menjadikan proses Festamasio IV ini, bagi saya, sangatlah kaya.

Selama enam bulan perjalanan proses, seakan menjalankan sebuah program semester untuk Teater Sopo, karena proses Teater Sopo For Festamasio IV merupakan satu rangkaian kegiatan yang dilakukan semua anggota Teater Sopo, seperti latihan “Anak Angin”, perjuangan ngamen bareng di Boulevard, pengumpulan dan penjualan rongsok, pembuatan Video Profil “Bukan Sekadar Anak Angin”, hingga pencarian sponsor dan donatur. Tapi beruntunglah, karena hampir semua pihak sangat mendukung proses ini dari awal hingga akhir proses (saya bilang hampir).
Memang terkadang cukup melelahkan, tapi lama kelamaan muncullah sebuah rasa sayang kalau tidak melakukan dengan sunguh-sungguh. Saat keberangkatan pun, meski ketika itu belum jelas dimana kita akan menginap di Jakarta dan apakah uang yang kita bawa cukup, menjadi saat yang mendebarkan. Seperti halnya menonton sebuah film action, ‘What next?!!’.

Sesampainya disana pun, terdapat kejutan-kejutan mencengangkan seperti kondisi kepanitiaan Festamasio IV, gegar budaya, sampai bertemu dan sharing dengan alumni yang ada di Jakarta. Kesemua kejutan itu memberikan semangat baru untuk terus maju.

Hanya sedikit memang dari semua rangkaian proses Teater Sopo For Festamasio IV yang saya sampaikan disini, namun kenikmatan dalam sebuah proses itulah yang membuat saya berpikir bahwa kita sebenarnya menang.

Yang menjadi catatan dalam proses ini, meski kita tidak membawa sebuah penghargaan apapun dari Festamasio IV, namun proses ini tidaklah sebuah kesia-siaan. Mungkin ada penyesalan, mungkin ada kekecewaan, mungkin pula tidak ada perasaan apapun namun saya harap teman-teman dapat memaknai proses ini dengan sebaik-baiknya. Saya cukup menyadari, setiap orang yang terlibat dalam proses ini mempunyai target pribadi meskipun itu tidak diungkapkan secara gamblang. Namun saya harap semua itu menjadi sebuah pembelajaran bagi proses kita selanjutnya. Teater Sopo tidaklah usai sampai proses ini. Ketidakberhasilan kita untuk meraih penghargaan bukan sebuah kegagalan, karena yang tahu berhasil atau tidaknya sebuah proses ada pada kita yang melakukannya (ini kalimat kutipan dari sms alumni Teater Sopo). Ini hendaknya menjadi sebuah pijakan untuk dapat meloncat lebih tinggi.

Dan terakhir, saya, selaku pimpinan produksi Teater Sopo For Festamasio IV mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu baik material maupun spiritual demi kelangsungan proses ini. Mohon maaf apabila dalam perjalanannya kami tidak dapat memenuhi harapan. Namun semoga proses ini menjadi pengalaman yang berharga untuk proses kita selanjutnya. Semangat!!


Nb : Mohon maaf catatan ini baru saya sampaikan saat ini.

1 komentar:

Wury Febrianingrum mengatakan...

mbak, aku kangen...

Copyright © 2008 - Teater Sopo - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template