Pentas Insidental 2011

Dengan dandanan putih abu-abu,seperti mengingatkan kembali kisah kasih di sekolah di mana jatuh cinta antar teman sekelas adalah hal yang biasa. Dan ketika membahas masalah cinta selalu berujung pada kepahitan. Itulah cerita yang coba diangkat oleh Zannuar alias Simbah yang menjadi sutradara pada pementasan pertama. Sebuah kisah yang nampaknya inspired by a true moment.

Sepenggal kisah kegalauan tersebut adalah salah satu pementasan pada Insidental 2011 yang berlangsung pada 5 Januari 2012. Sebuah pentas yang dikhususkan kepada anggota baru sebagai media mereka untuk mengenal berproses dalam teater. Dalam Insidental ini, ada dua penggarapan yang masing-masing disutradarai oleh Simbah dan Dony. Berproses selama kurang lebih 2 minggu, dari proses tersebut masih bisa dilihat bagaimana semangatnya dan rasa penasaran teman-teman 2011 akan sebuah pentas. Jadi diharapkan dari proses selama 2 minggu tersebut mereka bisa mengerti bagaimana berproses di Teater SOPO. Walaupun terkesan fun, tapi banyak beban yang menghiasi.

Acara dimulai pada pukul 19.30, bertempat di Ruang 14, sebuah ruang yang menyimpan banyak memori bagi kami. Acara dibuka oleh sambutan Pimpinan Produksi dan ketika Hendro menyampaikan kata-kata sambutannya maka terkesan malam Halloween datang terlalu awal, arwah Suzanna datang menuntut balasan. Itu adalah salah satu kostum yang dipakai oleh teman-teman yang hadir, karena acara malam itu berkonsep pesta kostum. Maka kenakanlah kostummu selagi kau bisa memakai kostum! Tapi lepaskanlah kostummu di kehidupan nyata supaya kau menjadi dirimu sebenarnya. Mungkin filosofi seperti itu yang coba diangkat oleh teman-teman panitia.

Lalu pementasan pertama pun dimulai. Bagi Anda yang terinfeksi oleh virus galau alangkah lebih baiknya Anda menonton pementasan ini. Curahatan hati melalui media pementasan adalah hal yang paling efektif untuk mengungkapkan perasaan hati dan rasa gundah gulana supaya dia mengerti apa yang kita rasakan. Tapi nampaknya karena cinta bertepuk sebelah tangan harapan itu lama kelamaan hilang dengan sendirinya. Seperti pementasan ini, ketika cinta bertepuk sebelah tangan maka pelampiasannya adalah mencintai sejenis. Seperti yang tergambar dalam pementasan ini. Semoga ini bukan cerita sebenarnya dari Simbah.




Pementasan kedua, masih berkutat dengan hal-hal galau akan tetapi kegalauannya bersifat "positif". Kalau dilihat, pada bagian awal sebenarnya pementasan ini: lucu. Karena menghadirkan "shocking soda" yang benar-benar mengagetkan. Siapa orang gendut tidak bisa berekspresi? Siapa bilang orang gendut terbenam pada rasa malu terhadap kegendutannya? Jika itu adalah suatu yang benar maka pendapat tersebut terpatahkan lewat ulah dari Yustina, seorang man of the match dalam Pentas Insidental kali ini. Karena kehadirannya adalah gebrakan, karena kehadirannya bumi ikut bergoyang. Aksinya mengakibatkan teman-teman yang datang pada saat itu menderita penyakit tawa akut. Dia sangat pede.


Dan setelah gebrakan maha dahsyat dengan kekuatan hampir mencapai 10 skala Richter tersebut, penonton dibuat mendayu-dayu. Sebuah pentas musikal disajikan, serasa Broadway pindah ke Ruang 14 selama kurang lebih 15 menit lamanya. Lagu-lagu yang dibawakan begitu mengena di jiwa. Lantunan puisi terasa berirama. Sebuah harmoni yang tercipta dari perasaan rindu di dada sang sutradara. Dalam lantunan puisi dan lagu, sang sutradara bercerita mengenai kerinduannya akan kebersamaan, keakraban, kedamaian, keindahan yang tercipta di Tempat Bermain Kami Ini. Jika kita bisa meresapi dan mendalami, ini merupakan sebuah potret bagi kita, tentang rasa-rasa itu.




Selanjutnya adalah penampilan dadakan dari Pengurus Teater SOPO. Karena MC menyuruh untuk perform, apa boleh buat tanpa persiapan yang ready stedy go akhirnya Pengurus pun tampil. Niatan cerita adalah menceritakan kehidupan seorang saudagar dari Arab bersama istri-istrinya. Akan tetapi karena manusia tidak sempurna secara total maka jalan cerita pun juga tak tahu mau dibawa kemana. Penampilan yang tidak ada ending-nya, ending-nya adalah time out.

Selanjutnya penampilan dari alumni yang berkolaborasi dengan beberapa anggota aktif. Ada Mas Surya dan Mbak Aci, menyanyikan beberapa buah lagu. Yang menarik ada 2 lagu ciptaan sendiri, 2 buah lagu yang didekasikan kepada Teater SOPO dan yang satu didedikasikan kepada para orang-orang labil yang terlalu kalut dalam kegalauannya, yang menjadikan shower sebagai media pelampiasan. Lagu tersebut berjudul "Nyower Lagi". Ketika lagu tersebut dimainkan, sing along pun membahana di Ruang 14. Tanda bahwa semua orang akan galau pada waktunya.

Rombongan dari angkatan 2006,2007,2008 ikut unjuk gigi. Membawakan beberapa buah lagu mulai dari pop hingga dangdut. Pacar Lima Langkah pun mengalun, yang menjadikan penonton bersemangat untuk berjoget. Ditambah dengan aksi kejar-kejaran ala Tyok dan Arini menjadikan suasana semakin seru.

Acara ini adalah sebuah acara dari anggota 2011, untuk anggota 2011, oleh anggota 2011. Maka akhirnya acara pun ditutup dengan performance dari trio MERANA. Taufik, Amek dan Athif menutup acara pada malam hari itu. Mereka bertiga di luar SOPO membentuk sebuah band bernama FISIP MERAUNG. Ada dua buah lagu yang mereka nyanyikan, lagu yang pertama adalah lagu yang sering kita dengarkan ketika jeda suatu program acara di TV. Lagu dari girlband AKB48 berjudul "Heavy Rotation". Disambung dengan sebuah lagu klasik dari Barry Manilow "Can't Smile Without You".

Kita tidak akan bisa tertawa tanpa kehadiranmu, kawan..
Selamat bergabung di Teater SOPO, kita akan tertawa dan menangis bersama..

0 komentar:

Copyright © 2008 - Teater Sopo - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template